Tertarik untuk makan salad kemasan? Pikirkan bahayanya!

Reporter : Febrianti Diah Kusumaningrum | Kamis, 26 Februari 2015 12:21

04

Share

114

Tweet

Ilustrasi salad. Shutterstock/Evgeny Karandaev

Berita Terkait

• Plant-based, pola makan tertua di dunia
• Sayuran rebus, makanan sehat yang wajib untuk dikonsumsi
• Klorofil, zat hijau daun yang simpan sejuta manfaat sehat

Merdeka.com - Demam mengonsumsi makanan sehat sedang menjadi tren pada saat ini. Hal ini disebabkan karena semakin banyak orang yang peduli akan kesehatan tubuh mereka. Hasilnya, konsumsi buah, sayur, dan makanan sehat lainnya pun makin tinggi. Salah satu jenis olahan sehat yang marak Anda temukan saat ini adalah salad. Tentunya tidak ada yang lebih nikmat selain mengonsumsi sayuran segar yang masih renyah saat di kunyah dan berpadu dengan saus salad yang nikmat bukan?

Biasanya kendala yang akan Anda hadapi saat akan membuat salad adalah bingungnya Anda dalam mencampur jenis sayur apa yang akan Anda konsumsi. Untungnya saat ini di supermarket banyak dijual salad kemasan yang berisi segala macam sayuran segar beserta dengan sausnya. Makanan ini tentu saja terlihat sangat sehat.

Namun benarkah demikian? Dilansir dari dailymail.co.uk, ternyata mengonsumsi salad yang dikemas tidak sepenuhnya baik untuk kesehatan Anda.


"Ada beberapa kandungan bahan kimia yang dipakai untuk membersihkan sayuran yang dipakai dalam salad kemasan. Contohnya adalah desinfektan seperti klorin. Zat ini memang mampu membunuh kuman namun dapat mengurangi nilai gizi dari makanan tersebut," terang Joanna Blythman, seorang penulis makanan di Inggris. "Selain itu ada pula jenis bahan kimia yang tidak disertakan dalam kemasan makanan seperti enzim tertentu yang membuat agar sayuran nampak segar."

"Tak hanya bahaya itu saja, Anda pun juga tidak bisa menjamin beberapa jenis bakteri lainnya yang terperangkap di dalam kemasan makanan. Oleh karena itu untuk amannya, lebih baik pilih dan olah sendiri sayuran yang akan Anda konsumsi. Sebab proses tersebut pastinya lebih minim akan bahan kimia," sarannya.